Dinkes Kota Dumai Laksanakan Penguatan Program Stimulasi Dini Tumbuh Kembang Bagi Nakes
PNews | Dumai (RIAU)~ Pembangunan Kesehatan sebagai bentuk upaya membangun manusia seutuhnya,yang diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak sedini mungkin.
Upaya Kesehatan dilakukan sejak anak masih dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupan. Hal ini ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan meningkatkan kualitas hidup anak, agar mencapai tumbuh kembang yang optimal, baik fisik, mental emosional maupun social serta memiliki intelegensia majemuk sesuai potensi genetiknya.
Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan, dan masa ini berlangsung sangat pendek dan tidak bisa diulang.
Masa balita disebut “Masa Keemasan (Golden Period)", "Jendela Kesempatan (Window of Opportunity)" dan "Masa Kritis (Critical Period)".
Mengingat hal tersebut maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu mendapat perhatian serius, yaitu mendapat asupan gizi baik, stimulasi memadai, termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang.
Kegiatan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), merupakan penyempurnaan terhadap kegiatan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) yang telah dilakukan sejak tahun 1988 pada Program Kesehatan Anak di Puskesmas.
SDIDTK sudah mulai disosialisasi sejak tahun 1997, merupakan salah satu indicator pada RPJMN dan Rentsra, akan tetapi sampai saat ini penerapan di Puskesmas masih belum maksimal.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Dumai tahun 2022, cakupan pelayanan kesehatan anak balita masih 65,68%, jauh dari target Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu 100%.
Sedangkan Hasil dari pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita hanya didapatkan 52 balita dengan deteksi penyimpangan, stunting sebanyak 185 balita dan gizi buruk sebanyak 23 Balita (0.59%).
Rendahnya capaian SDIDTK disebabkan kurangnya tenaga terlatih sehingga perlu dilaksanakan Penguatan program stimulasi dini tumbuh kembang bagi tenaga kesehatan di puskesmas sesuai dengan arahan kebijakan nasional dan rencana aksi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak yang merupakan langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan di puskesmas dalam stimulasi dini tumbuh kembang, diharapkan akan terjadi peningkatan mutu pelayanan kesehatan anak di tingkat dasar dan terkoordinasi dalam bentuk kemitraan dengan Kader Posyandu dan Guru PAUD diwilayah kerja Puskesmas serta dapat menemukan penyimpangan secara dini dengan panduan buku KIA.
Menimbang hal tersebut, Dinkes Kota Dumai lakukan "Penguatan Program Stimulasi Dini Tumbuh Kembang bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas", Kamis (20/7/2023) pagi di Ballroom Cititel Hotel.
Sebagai narasumber, Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Dumai hadirkan
Fasilitator Terlatih dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Provinsi Riau. Sedangkan sumber anggaran kegiatan dibebankan pada APBD Dinkes Kota Dumai Tahun 2023.
Dari kegiatan tersebut, diharapkan para peserta (tenaga kesehatan puskesmas) mampu melakukan sosialisasi dan berikan pelatihan SDIDTK tingkat Puskesmas bagi Guru PAUD dan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas masing- masing.
Kegiatan dihadiri Kadinkes dr Syaiful, MKM., Kabid Kesmas Shintia Riza, SKM., M.Si., Para Kapuskesmas, Dokter UKM, PJ Program SDIDTK, Tenaga Pelaksana Gizi (TPG), Bidan Kelurahan se Kota Dumai dan 45 peserta tenaga kesehatan puskesmas.
Dalam sambutannya, dr Syaiful menyambut baik diselenggarakannya kegiatan. "Acara ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak dan tenaga kesehatan Puskesmas," ucap Syaiful.
"Kita tidak bisa melupakan peran penting Kader Posyandu dan Guru Paud dalam mendukung stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang", jelas mantan Direktur RSUD ini.
Setelah pertemuan diharap kerjasama erat dan membangun jejaring solid untuk berikan dukungan yang komprehensif kepada anak-anak," ucapnya.
#Muhardi.f
Tidak ada komentar