Disamping Pendiri SMK Dhu'afa Padang, Drs. Ibrahim, MM Pembela Pendidikan Kaum Dhu'afa
Disamping Pendiri SMK Dhu'afa Padang, Drs. Ibrahim, MM Pembela Pendidikan Kaum Dhu'afa
Jika ada gelar pahlawan untuk tokoh pembela pendidikan kaum dhu'afa (orang miskin) maka Drs. Ibrahim,MM salah satu orang yang berhak mendapatkannya. Perjuangan beliau dengan sahabat-sahabatnya mendirikan sekolah teknik gratis patut diapresiasi dan dikenang sejarah. Ibrahim seorang tokoh yang sangat inspiratif yang mengorbankan sebagian besar masa hidup beliau untuk mengurus pendidikan orang miskin, anak yatim dan anak terlantar.
Ungkapan beliau yang masih terngiang sampai saat ini "Pendidikan bukan sekedar mengetahui banyak hal, tetapi pendidikan harus dapat memutus rantai kemiskinan". Maknanya adalah pendidikan tidak hanya sebatas kerangka teoritis melainkan harus dapat memberikan manfaat untuk kehidupan seseorang.
Dengan segala keterbatasan beliau mengupayakan agar orang miskin bisa mendapatkan pendidikan dan keterampilan yang setara dengan orang yang mampu secara ekonomi.
Pemikirannya yang visioner begitu terasa dalam mengelola pendidikan tanpa ada pungutan apapun. Beliau selalu menekankan dimana ada kemauan disana pasti ada jalan. Dengan segala keterbatasan itu beliau mengupayakan agar operasional sekolah tetap berjalan.
SMK Dhuafa merupakan wadah yang beliau dirikan dibawah naungan Yayasan Bhakti Nusantara Isafat (YBNI) yang mengalami perubahan nama menyesuaikan dengan Undang-undang no. 16 tahun 2001menjadi Yayasan Bina Nusantara Isafat (YBNI). Sebuah sekolah gratis (100%) bebas bayar.
Profesi beliau seorang PNS dosen Fakultas Teknik UNP, beliau bukan konglomerat, bukan pula pejabat, tetapi beliau seorang yang kaya dengan kasih sayang, beliau seorang yang mengerti jeritan dan harapan orang miskin.
Tak terhitung banyak momen yang membuktikan keberpihakan beliau kepada kaum dhu'afa. Apapun resiko beliau hadapi jika itu demi kebaikan pendidikan kaum dhu'afa.
Pribadi yang sangat pemberani, cerdas, kritis dan penuh kasih. Perawakannya sangat berwibawa dan bersahabat. Bahkan Beliau sangat disegani dimanapun berada. Selama hidupnya tidak ada yang berani mengutak atik SMK Dhu'afa dan Yayasan, semua UPK berjalan normal dan menuju grafik kemajuan. Tidak ada oknum yang mengaku pemilik dan pahlawan.
Namun sekarang pribadi mulia itu sudah tiada, jasad beliau dimakamkan dipekarangan kampus SMK Dhuafa sebagai buah tangan yang beliau tinggalkan. Tetapi jiwa dan semangat beliau tetap hidup dan menyala disetiap hati mereka yang peduli dengan nasib pendidikan kaum dhu'afa.
Mari kita jaga SMK Dhu'afa dari segala upaya yang akan menghilangkan identitas aslinya sebagai penyambung harapan pendidikan kaum tak berpunya. Upaya perampasan itu saat ini sangat nyata ditunggangi keserakahan dunia. Kita lawan..!!!
#Ridho Abu Zhiltadz








Tidak ada komentar