Orasi Epyardi Asda Menumbuhkan Semangat Mahasiswa
Dalam menjalani perputaran roda kehidupan sampai ia bisa berdiri di hadapan para mahasiswa yang akan diwisuda, bukanlah hal yang tiba-tiba, ia banyak mengalami pahit manisnya kehidupan, hingga sekarang ia bisa dikenal dan bisa berbuat untuk kampung halaman katanya.
Terlahir dari keluarga yang sangat sederhana di sudut kampung Danau Singkarak, dengan Ekonomi keluarganya yang sangat lemah mengakibatkan beberapa orang saudaranya menderita busung lapar. Sejak saat itu ia bertekad untuk membahagiakan sang ibu dan fokus pada tujuan hidupnya.
“Yang pertama niat untuk sang ibu, dan kedua adalah fokus pada tujuan kita. Yakinlah bukan orang lain yang akan mengubah nasib kita tetapi diri kita sendiri yang akan merubahnya, maka dari itu fokuslah pada tujuan awal, insyaallah akan di ridoi oleh Allah”, kata Epyardi, diiringi gemuruh tepuk tangan orang yang hadir di sana.
Dan dalam bisnis ada dua kuncinya yakni pengalaman, dan jaringan, jangan mudah menyerah, kalau gagal, itu namanya cambuk untuk lebih maju, perbanyak teman, sahabat, kenalan, nah ini akan memperbesar tali silaturahmi”, kata Epyardi.
Dalam orasi ilmiah Epyardi Asda tersebut membuat semangat para mahasiswa menyala, termasuk para orang tua dan keluarga mereka yang hadir.
Saya awalnya mendengar Epyardi Asda sebagai seorang bupati di Kabupaten Solok. Namun, setelah mendengar orasi dan motivasi yang disampaikan, membuat saya tambah bersemangat berjuang saya untuk membantu keluarga hingga sukses.
“Saya ingin keluarga saya juga sukses seperti beliau, ternyata perjalanan hidup beliau penuh dengan tantangan, dan saya termotivasi dengan cerita yang beliau sampaikan, berniat membahagiakan sang ibu serta fokus pada tujuan hidup.
Saya juga banyak mendengar pengalaman orang - orang yang sukses itu berawal dari doa sang ibu”, kata Yanti salah seorang mahasiswi yang akan di wisuda pada saat itu.
#Dayat
Tidak ada komentar