Sekda Medison Tinjau Kesiapan TBM Taman Ilmu H. Abdul Moeis Hj. Syamsiar Wakili Sumatera Barat dalam Penilaian Nasional
PNews | Kabupaten Solok kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Taman Ilmu H. Abdul Moeis Hj. Syamsiar di Nagari Paninjauan, Kecamatan X Koto Diatas, ditetapkan sebagai salah satu dari tiga nominator terbaik Wilayah I dalam Penilaian TBM Tingkat Nasional.
Menjelang kedatangan tim penilai dari Perpustakaan Nasional yang dijadwalkan pada Kamis (18/9/2025), Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Medison, meninjau langsung kesiapan TBM tersebut, Rabu (17/9/2025). Dalam kunjungan itu, Sekda didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Zulmarnus, Kabid Pengelolaan Perpustakaan, Wilma Montezi, perwakilan Diskominfo, Nazwirman, Camat X Koto Diatas, Masrizal, serta Pj Wali Nagari Paninjauan, Hardi Kardanus.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Zulmarnus, menjelaskan bahwa TBM Taman Ilmu menjadi salah satu nominator terbaik dalam ajang Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Kita patut bersyukur sekaligus bangga, karena TBM dari Kabupaten Solok ini akan dinilai langsung oleh tim Perpustakaan Nasional. Ini bukan sekadar prestasi, tapi juga pengakuan atas kerja keras dan kepedulian masyarakat terhadap literasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Zulmarnus menekankan bahwa TBM Taman Ilmu telah berkembang menjadi ruang inklusi sosial. Tidak hanya menyediakan bacaan, tetapi juga membuka akses bimbingan belajar Bahasa Inggris dan Matematika, hingga layanan perpustakaan digital. Keberadaannya, kata Zulmarnus, merupakan bentuk pengabdian anak-anak almarhum H. Abdul Moeis dan Hj. Syamsiar untuk mengenang serta mengabadikan jasa orang tua mereka.
“Ada dua nilai yang dapat kita petik. Pertama, bakti anak yang mengukirkan nama baik orang tuanya. Kedua, falsafah Minangkabau ‘Ka ratau madang di hulu, babungo babuah balun’ kini benar-benar hidup, karena ilmu yang ditanamkan sudah berbuah manfaat nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Sekda Medison dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas lahirnya pusat literasi dari daerah rural yang jauh dari perkotaan. Menurutnya, TBM Taman Ilmu membuktikan bahwa semangat literasi tidak mengenal batas wilayah.
“Nagari Paninjauan memberi pesan penting bagi kita semua: pejuang literasi bisa lahir dari mana saja, termasuk dari pelosok. Ini menjadi kebanggaan sekaligus inspirasi,” ungkapnya.
Medison juga mengapresiasi semangat keluarga pendiri TBM yang secara swadaya, bersama masyarakat, membangun dan menjaga keberlangsungan taman bacaan tersebut. “Inilah wajah gotong royong sejati. TBM ini bukti nyata bahwa pusat literasi bisa tumbuh dari akar rumput di Solok,” katanya.
Pemantik Gerakan Literasi di Nagari-Nagari
Sekda berharap, keberhasilan TBM Taman Ilmu tidak hanya membawa harum nama Kabupaten Solok di tingkat nasional, tetapi juga menjadi pemicu lahirnya gerakan literasi di nagari-nagari lain.
“Literasi adalah fondasi peradaban. Jika gerakan ini tumbuh di nagari, maka masa depan Solok akan lebih kuat. Kita ingin TBM ini menjadi contoh nyata bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil di kampung sendiri,” tegas Medison.
Dengan masuknya TBM Taman Ilmu sebagai nominator tingkat nasional, Kabupaten Solok menegaskan diri sebagai daerah yang tidak hanya kaya budaya dan alam, tetapi juga serius menumbuhkan literasi sebagai kekuatan pembangunan.
#Rinal
Tidak ada komentar