Breaking News

Dampak Banjir Bandang Sumbar Sangat Besar Besar dan Luas, Perti Desak Status Bencana Nasional


PNews | Padang (SUMBAR)--- Ketua Majelis Dewan Pembina Pimpinan Daerah Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) Sumbar, Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa mendesak pemerintah menetapkan Status Bencana Nasionaluntuk bencana banjir bandang lahar dingin dan longsor yang melanda enam daerah di Sumbar.

Menurut Leonardy, dampaknya telah memenuhi syarat untuk ditetapkan jadi bencana nasional karena menimpa enam kabupaten dan kota di Sumbar dengan korban jiwa dan harta tak sedikit. Begitu juga kerusakan infrastruktur sangat signifikan.

"Ini bentuk empati kita kepada korban sehingga penanganannya lebih baik, lebih luas dan lebih cepat”, ujar Ketua Badan Kehormatan DPD RI itu, Rabu (15/5/2024).  

Menurut Leonardy, penetapan status ini penting untuk mendapatkan perhatian dan penyelesaian yang lebih fokus, termasuk akar penyebab bencana dan meminimalisir potensi bencana ke depan.

Bencana yang terjadi pada Sabtu (11/5) malam dan Minggu (12/5) tersebut telah menimbulkan dampak signifikan, termasuk putusnya jalan nasional yang berakibat pada perekonomian daerah dan lonjakan harga kebutuhan pokok.

Hingga saat ini, tercatat 58 orang meninggal dunia, 35 orang hilang, 37 orang luka-luka, dan 3.396 jiwa mengungsi akibat bencana tersebut.

Pemerintah Kabupaten Tanahdatar, salah satu daerah yang terdampak parah, melaporkan kerusakan 226 rumah warga, 6 unit rumah hanyut, 27 jembatan rusak, 1 unit fasilitas pendidikan, 1 unit tempat ibadah, 33 unit irigasi, 150 hektare lahan pertanian, dan 41 ekor ternak hanyut.

Sementara di Kabupaten Agam, seluas 240,65 hektare lahan pertanian rusak dengan kerugian Rp4,86 miliar, 14 ekor kambing, 3 ekor sapi, 4 ekor kerbau, dan 120 ekor ayam mati atau hilang.

Lahan pertanian yang rusak terdiri atas padi, cabai, bawang daun, wortel, bawang merah dan lainnya. 

Bencana tersebut juga mengakibatkan kerusakan pada sektor infrastruktur publik, seperti saluran irigasi di 6 lokasi, drainase dan sejumlah jembatan rusak berat. Jalan rusak berat sepanjang 1 km di Jalan Lingkar Kampung Patalangan menuju Tabek Barawak. Kemudian, jalan rusak 1 km pada ruas jalan Simpang Bukit menuju Lasi. 

Pemerintah Kota Padangpanjang memperkirakan kerugian material akibat bencana alam Rp5 miliar. Meluapnya air sungai Lubuk Mata Kucing mengakibatkan putusnya jalan ke Nagari Singgalang Kabupaten Tanahdatar, pemandian Lubuk Mata Kucing dibawa arus Sungai. Begitu juga dua warung masyarakat di sana.

Di Kelurahan Sigando meluapnya air sungai mengakibatkan enam rumah warga di Solok Batuang terendam air. Sementara di Kelurahan Ekor Lubuk, akibat luapan air sungai di Gajah Tanang merendam Balai Benih Ikan (BBI) dan rumah warga.

Leonardy mengapresiasi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto yang bergerak cepat dan telah memberikan dana siap pakai sebesar Rp250 juta dan berbagai bantuan logistik dan peralatan untuk korban bencana.

Leonardy juga mengapresiasi aksi spontan dari berbagai elemen masyarakat dan mengajak PD Perti Sumbar untuk terus berperan dalam membantu korban bencana.

"Saudara-saudara kita sedang berduka dan trauma. Mereka masih membutuhkan bantuan kita semua", pungkas Ketua Umum PB Lemkari ini.

Saat ini, katanya, Tim Perti Peduli Bencana telah diaktifkan untuk menggalang dana dan membantu proses trauma healing bagi korban bencana.

#Ril


Tidak ada komentar

"BOFET HARAPAN PERI"


Selamat datang... Semoga Anda Puas, Silahkan Share